CONTOH NASKAH LOMBA MODEL PEMBELAJARAN PAI
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Guru mengemban tugas yang berat
untuk tercapainya Tujuan Pendidikan
Nasional (kemendiknas) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk
mencapai Tujuan Pendidikan Nasional tersebut pembelajaran harus mampu melatih
cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktifitas kreatif, mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bekerja sama dalam
kelompok, mengembangkan kemampuan menyampaikan infomasi atau mengkomunikasikan
gagasan.
Perubahan kurikulum yang terjadi saat ini yaitu kurikulum
2013 diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih optimal terhadap pencapaian
Tujuan Pendidikan Nasional.
Berhasilnya tujuan pendidikan ditentukan oleh banyak
faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,
karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan
kecerdasan serta keterampilan Peserta. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan
guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan
diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu membuat dan memilih
model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran
yang akan disampaikan.
Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat dan kreatif sebagai upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan
pengajaran terutama dalam peningkatan kualitas prosespembelajaran dan hasil
belajar peserta didik khususnya pelajaran PAI. Model pembelajaran tersebut harus mampu membimbing peserta didik untuk bersama-sama terlibat aktif
dalam proses pembelajaran dan mampu membantu Peserta Didik berkembang sesuai
dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman Peserta Didik
terhadap konsep-konsep yang diajarkan.
Model
pembelajaran yang baik harus bisa membangun minat dan motivasi peserta didik.
Tanpa adanya minat menandakan bahwa Peserta Didik tidak mempunyai motivasi
untuk belajar. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran yang monoton seperti ceramah kurang mampu membangun motivasi
belajar peserta didik. Untuk itu, guru harus menggunakan model pembelajaran
yang bisa memotivasi peserta didik dalam pembelajaran untuk memperoleh kualitas pembelajaran yang
lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung
motivasi Peserta Didik.[1]
Pembelajaran
itu dikatakan berkualitas ketika hasil
belajar dari peserta didik memberikan pemahaman dan pengalaman yang mendalam
terhadap pengetahuan yang dipelajari, bukan hanya sekedar hafalan materi yang
tanpa mereka pemahami dan maknai. Kegagalan pendidikan kita saat ini salah
satunya karena proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas hanya menekankan
pada pencapaian hafalan materi, sementara pemberian materi yang hanya bersifat
hafalan tidak akan memberikan pengalaman belajar yang bermakna, karena hanya
berada ditataran kognitif, sementara pembelajaran itu harus mencakup pada tiga
ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Materi dan pengalaman elajar yang diberika diselolah harus bermanfaat untuk bekal kehidupan pesert didik.[2] Selain itu berbicara mengenai kualitas proses pembelajaran di sekolah apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman Peserta Didik terhadap materi ajar, pembelajaran di dalam kelas harus bisa memberikan pemahaman dan pengalaman yang dipelajari yang akan diperguanakan di luar kelas. Artinya guru harus bisa menciptakan sebuah model pembelajaran yang bisa membawa kondisi diluar kelas masuk kedalam ruang kelas untuk memudahkan peserta didik nantinya menggunakan pengetahun yang mereka pelajari di luar kelas.
B.
Permasalahan
Berdasarkan
permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan pembelajaran di kelas pada tema ayo
kita sholat kelas 1 Sekolah Dasar, maka penulis memperjelas arah penulisan
naskah ini dengan merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah
cara meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam belajar ?
2. Bagaimanakah
cara memberikan pemahaman materi kepada peserta didik dalam belajar bukan
sekedar menghafal materi ?
3. Bagaimanakah cara Peserta Didik dalam menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/ dimanfaatkan ?
C.
Desain
Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan pembelajaran diatas, maka kami memberikan alternatif yang diperkirakan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi untuk pencapaian tujuan pendidikan yang optimal yaitu dengan Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning/CTL dengan menggunakan “Peta Aktifitasku” dalam perspektif kurikulum 2013.
D.
Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai
dari pembuatan media pembelajaran ini adalah:
1.
Agar
Peserta didik memiliki minat dan
motivasi dalam belajar.
2.
Agar Peserta didik
dapat memahami materi ajar bukan hanya sekedar menghafal.
3. Agar Peserta Didik mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan teresebut akan dipergunakan/ dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dengan
implementasi media pembelajaran adalah:
1. Belajar
lebih menarik dan menyenangkan.
2. Peserta
didik mendapatkan Hasil belajar yang lebih baik.
[1] Moh Nur. Pemotivasian
Peserta Didik untuk Belajar. Surabaya: University Press. Univesitas Negeri
Surabaya, 2001, h.3.
[2] Susilana Rudi, Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan Bagian 2 Ilmu Pendidikan Praktis, Jakarta. PT Importl Bhakti
Utama. 2007. h.97.
Komentar
Posting Komentar