Sebagai guru, terlebih sebagai guru
PNS seharusnya kita mafhum bahwa guru memiliki peran strategis membentuk
karakter anak. Bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja. Dalam proses
pembelajaran, seharusnya guru menghindari beberapa kelemahan dalam mengajar,
diantaranya:
Guru tidak menggunakan RPP sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. RPP adalah skenario pembelajaran yang
dibuat oleh guru sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai. Dalam dokumen
tersebut tidak hanya berisi kompetensi apa yang akan dicapai tetapi juga memuat
secara rinci berapa lama waktu tatap muka dilakukan. Bahkan dirinci pula berapa
menit kegiatan awal untuk melaksanakan kegiatan rutin, apersepsi dan penjajagan
untuk mengenal bekal awal siswa. Waktu yang digunakan untuk kegiatan inti, dan
rincian waktu untuk kegiatan akhir. Dalam RPP juga tercantum secara jelas alat
bantu mengajar apa yang diperlukan dan sumber belajar apa yang digunakan.
Demikian pula di dalam RPP juga telah dicantumkan rencana kegiatan penilaian
yang merupakan upaya untuk mendapatkan umpan balik keberhasilan guru dalam
mengajar.Kenyataannya RPP tidak difungsikan, bahkan ada guru yang mengajar
tanpa bertpedoman pada RPP. Hal ini menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak
terarah.
Guru tidak mempersiapkan alat bantu
mengajar. Alat bantu mengajar sangat diperlukan untuk membantu guru dalam
menjelaskan materi pelajaran, sehingga siswa mengetahui secara nyata melalui
benda-benda yang nyata. Dengan alat bantu ini pengetahuan tidak hanya berupa
verbal, dan bisa mengatasi kesenjangan komunikasi guru dengan siswa.
Kenyataannya guru tidak membawa alat bantu mengajar sehingga yang dilakukan
hanyalah ceramah-dan ceramah saja.
Guru kurang memperhatikan kemampuan
awal siswa. Pengetahuan ten tang kemampuan awal siswa diperlukan oleh guru
untuk menetapkan strategi mengajar, bahkan untuk mengajukan pertanyaanpun
diperlukan pemahaman tentang kemampuan awal siswa. Dengan memahami kemampuan
awal siswa ini guru dapat membantu siswa memperlancar proses pe,mbelajaran yang
dilkukan dan memperkecil peluang kesulitan yang dihadapi siswa. Adakalanya satu
materi tertentu memerlukan prasarat pengetahuan sebelumnya. Jika pengetahuan
prasyarat ini belum dikuasi dan guru sudah melanjutkan pada materi berikutnya
bisa dipastikan bahwa siswa akan kesultan mengikuti pelajaran. Hal ini bisa dideteksi
melalui perilaku siswa. Siswa yang tidak dapat mengikuti materi yangs edang
dibahas oleh guru cenderung berperilaku “menyimpang” seperti: melamun, menulis
atau menggambar yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran, berbicara
sendiri atau kegiatan-kegiatan lain yang tidak terkait dengan isi pembelajaran.
Penggunaan papan tulis yang kurang
tepat. Pada umumnya guru langsung memulai pelajaran tanpa menuliskan Pokok
persoalan yang akan dibahas dan tujuan pembelajarannya. Penulisan pokok bahasan
dan tujuan pembelajaran ini bergna sebagai kontrol bagi guru dan siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar tidak keluar dari jalur.
Kecenderungan lainnya adalah penggunaan papan tulis yang kaacau. Siswa tidak
tahu apa sebenarnya yang dibahas, dan untuk apa hal itu dibahas. Guru terlalu
sibuk menulis dan membuat ilustrasi di papan tulis yang kadang-kadang sulit
ditangkap siswa dan tidak disimpulkan.
Tidak melaksanakan evaluasi. Dengan alasan
kekurangan waktu seringkali guru tidak melaksanakan evaluasi terhadap apa yang
telah dilakukan. Evaluasi ini bertguna bagi guru untuk mengetahui seberapa
besar keefektifan pembelajaran yang dilakukannya. Dengan melakukan evaluasi
pada setiap akhir kegiatan /bahasan akan bisa mendeteksi siswa mana yang masih
kesulitas dan pada bagian apa siswa merasa sulit. Hal ini akan sangat berguna
bagi guru dalam membantu siswa
Apabila 5 macam kelemahan guru ini
dapat diperbaiki, maka peoses pembelajaran akan menjadi lebih bermutu dan
muaranya nanti pada hasil belajar yang lebih baik. Perubahan pada kelima
kelemahan tersebut tidak memerlukan biaya. Yang diperlukan hanyalah kesadaran
diri untuk memberikan yang terbaik kepada siswa. Kepala sekolah dapat berperan dalam
perbaikan proses pembelajaran ini dengan cara lebih sering melaksanakan
supervisi kunjungan kelas
Komentar
Posting Komentar